X-Steel - Wait

Sejarah Obat

Kebanyakan obat yang digunakan dimasa lampau adalah obat yang berasal dari tanaman. Dengan mencoba-coba, secara empiris (pengalaman) orang dahulu mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau akar tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit. Pengetahuan ini secara turun temurun disimpan dan dikembangkan, sehingga muncul ilmu pengobatan rakyat, sebagaimana pengobatan tradisional jamu di Indonesia....

Cara Meng-Root Samsung Galaxy Y GT-S5360

Kamu pasti pernah menginstall aplikasi di Smartphone, akan tetapi keluar bacaan "Need Root Acces" ? itu karena smartphone kamu belum di root, disini saya akan memberitahu cara untuk meng-root smartphone Samsung Galaxy Y GT-S5360. Download dulu bahan untuk meng-root Update.zip Simpan file tersebut dalam sd card, simpan saja diluar (tidak berada dalam folder) Pastikan baterai smartphone minimal 50% Lalu matikan smartphone kamu hingga benar-benar...

Tabel Periodik

Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan metode kimia biasa. Berikut ini adalah tabel periodik yang menampilkan nomor atom dan simbol tiap unsur : Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur antara aktinium dan lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89 sampai...

Cara meng-flashing ulang Samsung GT-S5360

Kali ini saya akan memberitahukan tutorial untuk flashing ulang samsung Galaxy Y GT-S5360. Pertama download dulu bahan-bahannya : Samsung USB Driver download Firmware Galaxy Y GT-S5360 download Samsung Kies Odin3 v3.07 download Oke kalau semuanya sudah lengkap kita akan memulainya. Berikut langkah-langkahnya : 1. Install Samsung Kies terlebih dahulu...

Vaksin

Vaksin adalah virus yang dilumpuhkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin diambil dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar....

Rabu, 18 Maret 2015

Obat Generik

  Obat Generik adalah obat dengan nama sesuai International Nonproprietary Name yang telah ditetapkan dalam FI (Farmakope Indonesia) untuk zat berkhasiat yang terkandung.

Peraturan yang berlaku untuk obat generik :
  • Rumah sakit diwajibkan menyediakan obat essensial dengan nama generik untuk kebutuhan pasien berobat jalan dan rawat inap.
  • Rumah sakit kelas A,B II dan B I diharuskan memiliki formularium, meliputi DOEN dan obat lain yang sangat diperlukan rumah sakit.
  • Rumah sakit diwajibkan memiliki Pedoman Terapi dan Komite Farmasi dan Terapi .
  • Dokter yang bertugas di Rumah Sakit, Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis lainnya diharuskan menulis resep obat essensial dengan nama generik bagi semua pasien.
Tata Cara Pendaftaran Obat Generik Berlogo
(SK Menkes RI No.05417/A/SK/XII/ 89) :

  • Obat Generik Berlogo adalah obat jadi dengan nama generik yang diedarkan dengan mencantumkan logo khusus pada penandaannya. 
  • Logo adalah tanda pengenal yang diberikan pada obat generik yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. 
  • Pengajuan pendaftaran obat generik berlogo hanya dilakukan oleh Industri farmasi yang telah menerapkan CPOB yang dibuktikan dengan Sertifikat CPOB yang diterbitkan oleh Badan POM. 
  • Obat generik yang didaftarkan juga harus memenuhi spesifikasi baku untuk setiap jenis sediaan dan kemasan obat generik berlogo, dan persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM.
Makna pada logo obat generik

  • Bulat
Suatu kebulatan tekad untuk menggunakan obat generik
  • Garis-garis Tebal & Tipis
Menjangkau seluruh lapisan masyarakat
  • Warna Hijau
Obat yang telah lulus pengujian


Minggu, 01 Maret 2015

Vaksin

Vaksin

    Vaksin adalah virus yang dilumpuhkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin diambil dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar. Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme  alami atau "liar" Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan "mengingat"-nya.
Ketika di kemudian hari agen yang menginfeksi tubuh, sistem kekebalan telah siap:

  • Menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel; dan
  • Mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak,
  • Jika tetap sakit, maka sakitnya akan jauh lebih ringan
Vaksin yang dilemahkan digunakan untuk melawan tuberkulosis, rabies, dan cacar; agen yang telah mati digunakan untuk mengatasi kolera dan tifus; toksoid digunakan untuk melawan. Meskipun vaksin sejauh ini tidak virulen sebagaimana agen "sebenarnya", bisa menimbulkan efek samping yang merugikan, dan harus diperkuat dengan vaksinasi ulang beberapa tiap tahun. Suatu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan vaksinasi DNA. DNA yang menjadi suatu bagian virus atau bakteri yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan dimasukkan dan diekspresikan dalam sel manusia/hewan. Sel-sel ini selanjutnya menghasilkan toksoid agen penginfeksi, tanpa pengaruh berbahaya lainnya. Pada tahun 2003, vaksinasi DNA masih dalam percobaan, namun menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Membaca Huruf Latin

Ejaan Latin

  Meskipun alfabet latin sama dengan alfabet yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi dengan ejaan yang disempurnakan pada bahasa Indonesia, maka terdapat perbedaan cara pengucapan dari beberapa huruf dan rangkaian huruf.
  Cara pembacaan huruf-huruf atau rangkaian-rangkaian huruf Latin yang dimaksud, dapat kita lihat pada contoh-contoh berikut ini

Huruf atau rangkaian huruf Dibaca Sebagai Contoh Diucapkan sebagai
ae e Galangae
Lobeliae
Ga-la-nge
Lo-be-li-e
c k jika diikuti huruf a,o,u atau huruf mati Cacao
Cola
Curcuma
Fructus
Ka-ka-o
Ko-la
Kur-ku-ma
Fruk-tus
c s jika diikuti huruf e,i,y Cera
Citri
Glycyrrhiza
Se-ra
Si-tri
Gli-si-ri-sa
cc kk jika diikuti huruf a,o,u Succus Suk-kus
cc ks jika diikuti huruf e,i,y Coccinella Kok-si-ne-la
ch kh jika diikuti huruf hidup Cinchona Sin-ko-na
ch h jika diikuti huruf mati Strychni Strih-ni
eae e Dioscoreae Di-es-ko-re
eu e+u Oleum
Cetaceum
O-le-um
Se-ta-se-um
ff f Paraffinum Pa-ra-fi-num
ie i + ye Iecoris Iye-ko-ris
ii i + i Aurantii Au-ran-ti-i
j y Cajuputi Ka-yu-pu-ti
ll l Vanilla Va-ni-la
mm m Gummi Gu-mi
nh n Ipecacuanhae I-pe-ka-ku-ane
oe eu Foeniculi Feu-ni-ku-li
nn n Belladonna Be-la-do-na
ph f Orthosiphon Or-to-si-fon
pp p Hippoglossi Hi-po-glo-si
qu kw Quercus Kwer-kus
rh r Rhei Re-i
rr r Myrrha Mi-ra
sh sy
si
Shorea
Purshiana
Syo-re
Pur-si-ana
ss s Cassia Ka-si-a
th t Mentha Men-ta
tiae sie Liquiritiae Li-kwi-ri-sie
x ks jika tertera pada tengah/akhir kata s jika pada permulaan kata Pix
Radix
Cortex
Bixa
Xanthorrhiza
Piks
Ra-diks
Kor-teks
Bik-sa
San-to-ri-za
y i jika didahului dan/atau diikuti oleh huruf mati
y jika diapit oleh 2 huruf hidup
hydrastis
maydis
papaya
hi-dras-tis
ma-i-dis
pa-pa-ya

Mungkin hanya segitu nama latin yang saya sampaikan...

Sabtu, 06 Desember 2014

Hack Time

Bagi kalian yang suka memainkan game farming atau game membangun kota, mungkin ketika meng-upgrade suatu bangunan akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Nah disini saya akan membantu agar tidak lama menunggu upgrade tersebut. GMD speed time merupakan aplikasi yang cocok untuk HH anda... namun tidak semua game waktunya dapat di hack, seperti game online clash of clan dll.
Cara menginstall GMD speed time :
1. passtikan HH anda sudah di root
2. download apk nya disini download
3. tinggal klik apk nya
4. selesai
Cara memakai GMD speed time :
1. Buka aplikasi GMD speed time
2. Hilangkan centang pada stop on screen off
3. Minimize, lalu buka aplikasi game yang ingin anda hack waktunya.
4. Pencet home lalu buka aplikasi GMD speed time
5. Drag kekanan scrool tersebut sesuai kecepatan waktu yang anda inginkan, lali pencet start
6. Lalu buka lagi aplikasi yang anda mainkan, dan lihat bangunan yang anda upgrade yang membutuhkan waktu lama kini sudah selesai
7. Play and Enjoy 

Selasa, 11 November 2014

Salep

A.     Pengertian  Salep

         Menurut FI. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotika adalah 10 %. 

B.      Penggolongan Salep

(1)     Menurut  konsistensinya salep dibagi menjadi :

(a)
Unguenta                :
adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.

(b)
Cream                     :
adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.

(c)
Pasta                       :
adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diberi.

(d)
Cerata                     :
adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi lilin (waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.

(e)
Gelones Spumae     :  (Jelly)
.
adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa sebagai pelicin atau basis. Biasanya terdiri dari campuran sederhana minyak dan lemak dengan titik lebur yang rendah


C.      Dasar Salep

          Menurut FI. IV, dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.





1).     Dasar Salep Hidrokarbon
Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair yang dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.

2).     Dasar Salep Serap
Dasar salep serap ini  dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolin). Dasar salep ini juga berfungsi sebagai emolien.

3).     Dasar Salep yang dapat dicuci dengan air.
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain salep hidrofilik (krim). Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai  dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif  menggunakan dasar salep ini dari pada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.

4).     Dasar Salep Larut Dalam Air
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air.
Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungannya seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air, seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.

        Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor yaitu khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mangandung air.


Kualitas dasar salep yang baik adalah:
1.      Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
2.           Lunak, semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
3.           Mudah dipakai
4.           Dasar salep yang cocok

5.           Dapat terdistribusi merata

Minggu, 14 September 2014

Definisi Farmakologi

Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisikannya, kegiatan fisiologi, resorpsi, dan nasibnya dalam organisme hidup. Ilmu khasiat obat ini mencakup beberapa bagian yaitu :

1. Farmakognosi
   Farmakognosi, mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu pula berasal dari mineral dan hewani. Pada zaman obat sintetis seperti sekarang ini, peranan ilmu farmakognosi sangat berkurang. Namun pada dasawarsa terakhir peranannya sebagai sumber untuk obat-obat baru.

2. Biofarmasi
   Biofarmasi, meneliti pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya. Dengan kata lain dalam bentuk sediaan apa obat harus dibuat agar menghasilkan efek yang optimal. Ketersediaan hayati obat dalam tubuh untuk diresorpsi dan melakukan efeknya juga dipelajari (farmaceutical dan biological availability). Begitu pula kesetaraan terapeutis dari sediaan yang mengandung zat aktif sama (therapeutic equivalance). Ilmu bagian ini mulai berkembang pada akhir tahun 1950an dan erat hubungannya dengan farmakokinetika.

3. Farmakokinetika
   Farmakokinetika, meneliti perjalanan obat mulai dari saat pemberiannya bagaimana absorpsi dari usus, transpor dalam darah dan distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan lain. Singkatnya farmakokinetika mempelajari segalal sesuatu tindakan yang dilakukan  oleh tubuh terhadap obat.

4. Farmakodinamika
   Farmakodinamika, mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terapi yang ditimbulkannya.

5. Toksikologi
   Toksikologi, adalah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh sebetulnya termasuk pula dalam kelompok farmakodinamika, karena efek terapi obat berhubungan erat dengan efek toksisnya.

6. Farmakoterapi
   Farmakoterapi, mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejalanya. Penggunaan ini berdasarkan atas pengetahuan tentang hubungan antara khasiat obat dan sifat fisiologi atau mikrobiologinya disatu pihak dan penyakit dipihak lain.
   Obat-obat yang digunakan pada terapi dapat dibagi dalam tiga golongan besar sebagai berikut :

  1. Obat Farmakodinamis, yang bekerja terhadap tuan rumah dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologi atau fungsi biokimia dalam tubuh.
  2. Obat Kemoterapeutis, dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah.
  3. Obat Diagnostik, merupakan obat pembantu untuk melakukan diagnosis(pengenalan penyakit).

Source : Farmakologi untuk SMKF Kelas X. Jakart10a 20

Sabtu, 16 Agustus 2014

Macam-Macam Sediaan Umum


  1. Aerosol, adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulu (aerosol lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi).
  2. Kapsul, adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Digunakan untuk pemakaian oral.
  3. Tablet, adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
  4. Krim, adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut (terdispersi) dalam bahan dasar yang sesuai
  5. Emulsi, adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannnya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
  6. Ekstrak, adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nebati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat baku yang ditetapkan.
  7. Gel (Jeli), adalah sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
  8. Imunoserum, adalah sediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.
  9. Implan atau pelet, adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet dimaksudkan untuk ditanam du dalam tubuh (biasanya secara sub kutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama.
  10. Infusa, adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90° selama 15 menit.
  11. Inhalasi, adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik.
  12. Injeksi, adalah sediaan steil untuk kegunaan parenteral, yaitu di bawah atau menembus kulit atau selaput lendir.
  13. Irigasi, larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga tubuh, penggunaan adalah secara topikal.
  14. Lozenges atau tablet hisap, adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
  15. Sediaan Obat Mata : 
  • Salep Mata, adalah salep steril yang digunakan pada mata.
  • Larutan Obat Mata, adalah larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.
  1. Pasta, adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditunjukan untuk pemakaian topical.
  2. Plester, adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut.
  3. Serbuk, adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi-bagi (pulveres) atau serbuk yang tidak terbagi (pulvis).
  4. Solution atau Larutan, adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Terbagi atas :
  • Larutan Oral, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemberian oral, termasuk dalam larutan oral ini adalah : Syrup dan Elixir
  • Larutan Topikal, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan topical pada kulit atau mukosa.
  • Larutan Otik, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan dalam telinga.
  • Larutan optalmik, adalah sediaan cair yang digunakan pada mata.
  • Spirit, adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol  dari zat yang mudah menguap, umumnya merupakan laruta tunggal atau campuran bahan.
  • Tingtur, adalah larutan mengandung etanol atau hidro alcohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
  1. Suppositoria, adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, uang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.

Source : Farmakologi untuk SMKF Kelas X. Jakarta 2010