Mei lalu, Indonesia bisa tersenyum lebar setelah dua putri terbaiknya berhasil menggondol dua Award sekaligus dalam ajang Intel International Science and Engineering (Intel ISEF) 2014 yang digelar di Los Angeles, Amerika Serikat pada 11-16 Mei 2014. Adalah Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan penemuannya berupa kulkas tanpa freon dan listrik. Hanya berselang sebulan setelah prestasi gemilang itu, Merah Putih kembali berkibar di kancah internasional.
Berkat aplikasi penanggulangan bencana, Quick Disaster, lima mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada berhasil memboyong penghargaan Global Winner dalam kompetisi yang digelar oleh Bank Dunia bertajuk “Code For Resilience” di London pada 30 Juni 2014. Dari kelima mahasiswa tersebut empat diantaranya berasal dari Prodi Ilmu Komputer, sementara seorang lainnya berasal dari Prodi Geofisika. Kelima mahasiwa tersebut diantaranya adalah Daniel Oscar Baskoro (Project Manager), Zamahsyari (Programer), Bahrunnur (Programer), Sabrina Woro Anggraini (Copy writer), dan Maulana Rizki Aditama (Data Analyst).
Karya yang berhasil meraih penghargaan internasional ini mulanya adalah hasil riset di kampus. Quick Disaster adalah aplikasi untuk mengantisipasi bencana alam yang dikembangkan dengan perangkat wearable Google Glass. Aplikasi ini kini tengah dalam pengembangan ke versi 2.0. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa memperoleh 3 informasi seputar bencana, mulai dari pra-saat bencana, dan pasca bencana. Aplikasi akan menginformasian riwayat bencana di suatu daerah sebelum bencana terjadi. Pada saat terjadi bencana, aplikasi akan menghadirkan solusi ketika bencana terjadi. Sementara itu, melalui fitur yang terintegasi dengan foto kawasan bencana yang diunggah di media sosial, aplikasi akan memberikan informasi mengenai proses rehabilitasi.
Kemenangan tim asal UGM itu diraih setelah berhasil menyisihkan peserta dari berbagai negara. Dalam proses kompetisi tersebut, Tim Quick Disaster harus berhadapan dengan 9 juri yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Pada seleksi awal tim asal universitas di Yogyakarta ini terpilih dalam sepuluh besar. Keberhasilan ini menjadi tiket bagi tim Quick Disaster untuk melaju ke babak selanjutnya hingga berhasil menyabet gelar Global Winner.
Trofi kemenangan diberikan secara langsung dalam acara penghargaan Understanding Risk Forum, di ExCel, London. Acara yang menyedot perhatian berbagai media massa di dunia itu dihadiri oleh ratusan kalangan profesional, antara lain Walikota London dan pejabat Bank Dunia. Di samping itu, hadir pula para perwakilan dari perusahaan dan mitra pendukung diantaranya dari Google, Microsoft, Mozilla, Net Hope dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar